Kondisi air yang ada pada saat ini sudah menurun jauh kualitasnya, hal ini tidak dapat kita hindarkan sebagai dampak dari pembangunan, yaitu pencemaran lingkungan. Sumber pencemaran tersebut selain berasal dari mahluk hidup (misal THM atau Tinja Hewan dan Manusia), limbah rumah tangga (misal deterjen yang tidak ramah lingkungan), limbah industri, dan sampah yang susah terurai (misal baterai, logam, dan sebagainya)
Manusia sebagai mahluk hidup ciptaan Tuhan YME yang merupakan mahluk air, sangat memerlukan air konsumsi yang sehat. Lebih dari 80% tubuh manusia terdiri dari air, dan pemegang kekuasaan akan air adalah darah dan otak. Darah adalah sarana transportasi sari makanan dan oksigen ke seluruh tubuh (90% dari darah adalah air), sedangkan otak (lebih dari 80% otak adalah air) adalah sebagai pengatur seluruh organ tubuh manusia.
Dalam memenuhi kebutuhan akan air konsumsi, ada beberapa cara dan alternatif yang sudah menjadi kebiasan bagi kita semua. Cara yang sudah lazim dipergukan adalah dengan merebus air dari sumber air, misal dari sumur dan mata air hingga mendidih. Cara ini adalah cara yang tepat untuk membunuh kuman, bakteri, jamur, dan unsur-unsur organic lainnya, sedangkan lumpur, sisa pestisida, kapur dan logam berbahaya (misal arsenik, air raksa, dan sebagainya) masih dalam kondisi yang tetap. Dan sebagai bukti nyata adalah akan terjadi kerak putih yang tebal pada dinding peralatan memasak air tersebut.
Cara yang selanjutnya adalah dengan mempergunakan air dari sumber PAM. Dengan mempertimbangkan bahwa pipa instalasi yang dipergunakan adalah sisa dari zaman penjajahan, sangat dimungkinkan timbulnya karat yang terdapat pada air tersebut. Sehingga perlu langkah antisipasi yang tepat untuk dapat mempergunakknya sebagai bahan baku air sehat. Kemudian apabila kita mempergunakan sumber air sehat tersebut dari air minum dalam kemasan (dalam bentuk gallon), perlu juga kita tinjau lebih jauh, karena pendistribusian air minum tersebut adalah pada siang hari yang terik, padahal dalam setiap kemasan pembungkus air minum kemasan yang lebih kecil tertera sebuah peringatan agar jangan sampai terkena sinar matahari secara langsung.
Ginjal adalah organ utama yang bertugas sebagai penyaring utama dari segala macam cairan yang masuk ke dalam tubuh manusia, jadi apabila air yang masuk ke dalam tubuh tersebut kondisinya tidak baik dan masih ada polutan akan sangat berbahaya sekali dampaknya bila terjadi dalam jangka waktu yang lama.
Sedangkan tugas lain dari ginjal adalah sebagai pengatur keseimbangan pH (tingkat keasaman) darah. Darah yang sehat adalah mempunyai pH yang netral (sekitar 6,5 sampai dengan 7,5), sehingga manusia akan mengalami gangguan kesehatan apabila darah dalam kondisi keasaman darahnya tidak dalam kondisi ideal yaitu memiliki pH netral. Ginjal akan mengalami kerusakan apabila terjadi beban kerja yang berlebihan sebagai akibat air yang mengandung polutan, yang kemudian apabila terjadi kerusakan ginjal perlu tindakan yang sangat serius, yaitu cuci darah bahkan transplantasi ginjal yang akan sangat mahal biayanya.
Dari uraian singkat di atas, dapat kita simpulkan bahwa manusia harus dapat mempertahankan kesehatan tubuhnya dengan mengkonsumsi air sehat yang bebas polutan dan bakteri, sehingga dapat terus melakukan segala bentuk aktivitasnya dalam kondisi alam yang sudah mengalami penurunan kualitasnya dengan air sehat yang murah, mudah diaplikasikan, hemat energi dan ramah lingkungan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar